Image of Syahwat Keabadian

Text

Syahwat Keabadian



Kumpulan puisi Nietzsche dalam tur tiga kota Jawa Tengah. Syahwat Keabadian" dipilih dan diambil dari sejumlah karya Nietzsche dalam periode yang merepresentasikan gagasan dan kegelisahan pemikirannya.Oh, bagaimana aku tak syahwatkan keabadian, dan cincin kawin segala cincin, cincin Sang Keberulangan! Tak pernah kutemukan perempuan, yang ingin kujadikan ibu anak-anakku, kecuali perempuan yang kucintai ini: karena kucintai kau, oh Keabadian!.” Penggalan sajak ”Tujuh Materai” yang dibaca penyair Sosiawan Leak merupakan salah satu sajak dalam kumpulan puisi "Syahwat Keabadian" yang termaktub dalam buku Nietzsche "Also Sprach Zarathustra". Nietzsche memang lebih dikenal sebagai filsuf bukan penyair. Karena itu, dalam rangkaian pembacaan dan diskusi sajak-sajak karyanya yang dilangsungkan di Universitas Negeri Semarang, Balai Soedjatmoko Solo, dan Rumah Buku Dunia Tera Magelang, Nietzsche diperkenalkan ke kalangan lebih luas. Begitu penjelasan Berthold Dammhäuser. Tegasnya, ”Yang kita sebarkan terutama melalui buku puisi tentulah puisi, estetika. Karena itu puisi-puisi besar saya kira itu bisa dirasakan sebagai puisi saja. Itu sebenarnya bukan tujuan menyebarkan pikiran Nietzsche, tapi memperkenalkan puisi indah Nietzsche dalam bahasa Indonesia yang juga indah. Ada pertimbangan estetika sebenarnya.”


Ketersediaan

B031402/23831 Nie-s c.1Perpustakaan PascasarjanaTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
831 Nie-s
Penerbit Komodo Books : Depok.,
Deskripsi Fisik
viii, 192 hlm, 14,2 x 20,5 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9786029598346
Klasifikasi
831
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this